Rabu, 01 Agustus 2007

Ketika Manusia Menuhankan Dirinya

Kata Tuhan selalu identik dengan yang disembah dan diagungkan. Tuhan yang maha perkasa dan maha kuasa. Tuhan yang tiada tandingnya, tempat semua tumpuan harapan makhluk bergantung. Tujuan dari semua permohonan yang diajukan. Tuhan yang kepadanya semua makhluk mengadu, memohon perlindungan dan keselamatan.
Lalu bagaimanakah ketika manusia menuhankan dirinya?
Ia merasa perlu diagungkan karena menganggap dirinya serba lebih dan paling berkuasa dan dapat mempengaruhi siapapun. Ia merasa nasib orang bisa diatur dengan tangannya. Tak boleh ada satupun yang menolak keinginannya, dan kalau itu terjadi, maka harus dimusnahkan. Ia selalu menawarkan jasa perlindungan dan ingin diakui sebagai pelindung walau orang lain menganggapnya sebagai penjajah dan pemerkosa. Ia ingin dianggap sebagai pemberi belas kasih, walau yang lain menganggapnya sebagai perampok dan perampas kebebasan. Kebenaran adalah apa yang menurutnya benar walau semua orang mengatakan itu salah.
Itulah dia manusia bodoh sipenipu yang sama kecoa pun lari terbirit-birit dan hidupnya selalu bergantung pada jasa orang lain. Ia si penakut pergi kemana pun selalu merasa ada yang mengancam dan selalu merengek diberikan perlindungan. Ia si pengecut dan cengeng kemanapun ia pergi selalu ingin dilayani, diberi dan disantuni.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr wb

Mohon dijelasakan bagaiamai caranya untuk membiayai operasional setiap hari dengan pemberian loan tanpa bunga...

terima kasih

salam,

Syarikah Amana mengatakan...

Wassalamu'alikum Wr Wb

Kami sangat senang dengan pertanyaan Bapak/Ibu/Sdr di kolom komentar tentang Syarikah Amana. Dapat kami jelaskan bahwa untuk biaya operasional sehari-hari disamping dari Nasabah yang kami program selama mengangsur untuk Investasi juga ada trading sehingga dengan begitu biaya operasionalnya akan tertutupi dan yang penting bagaimana kita turut serta menolong orang lain bebas riba sekaligus berinvestasi untuk masa depan